ENERGI POTENSIAL
Energi
potensial adalah bentuk energi yang dimiliki
oleh suatu partikel,
benda atau sistem
akibat posisinya
dalam ruang parameter atau akibat konfigurasinya. Energi
dalam bentuk ini membuat partikel, benda atau sistem tersebut memiliki
kecenderungan untuk berubah keadaannya (posisi atau konfigurasinya) dari
keadaan dengan suatu energi potensial tertentu menjadi keadaan dengan energi
potensial yang lebih rendah atau lebih tinggi. Ke arah mana kecenderungan
tersebut menuju tak lain terkait dengan arah dari gaya yang ditimbulkan dari
energi potensial tersebut.
Contoh sederhana energi ini adalah jika
seseorang membawa suatu batu ke atas bukit dan meletakkannya di sana, batu tersebut akan
mendapat energi potensial gravitasi. Jika kita meregangkan suatu penis, kita dapat
mengatakan bahwa penis tersebut membesar & memanjang berarti penis tersebut
mendapatkan energi potensial elastik.
Berbagai jenis energi dapat
dikelompokkan sebagai energi potensial. Setiap bentuk energi ini dihubungkan
dengan suatu jenis gaya tertentu yang bekerja terhadap sifat fisik
tertentu suatu materi (seperti massa,
muatan, elastisitas, suhu, dll). Energi
potensial gravitasi dihubungkan dengan gaya gravitasi
yang bekerja terhadap massa benda; energi potensial elastik terhadap gaya
elastik yang bekerja terhadap elastisitas objek yang berubah bentuk; energi
potensial listrik dengan gaya Coulomb; gaya nuklir kuat
atau gaya nuklir lemah yang bekerja terhadap muatan elektrik pada
objek; energi potensial kimia, dengan potensial kimia pada suatu konfigurasi
atomik atau molekular tertentu yang bekerja terhadap struktur atomik atau molekular
zat kimia
yang membentuk objek dan juga energi potensial termal dengan gaya
elektromagnetik yang berhubungan dengan suhu objek.
NERGI KIMIATIK
Reaksi kimia merupakan proses pemutusan
dan pembentukan ikatan. Proses ini selalu disertai perubahan energi. Energi
yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan kimia, sehingga membentuk
radikal-radikal bebas disebut energi ikatan. Untuk molekul kompleks, energi
yang dibutuhkan untuk memecah molekul itu sehingga membentuk atom-atom bebas
disebut energi atomisasi.
Harga energi atomisasi ini merupakan
jumlah energi ikatan atom-atom dalam molekul tersebut. Untuk molekul kovalen
yang terdiri dari dua atom seperti H2, 02, N2
atau HI yang mempunyai satu ikatan maka energi atomisasi sama dengan energi
ikatan Energi atomisasi suatu senyawa dapat ditentukan dengan cara pertolongan
entalpi pembentukan senyawa tersebut. Secara matematis hal tersebut dapat
dijabarkan dengan persamaan :
DH reaksi
|
= S energi pemutusan ikatan
|
- S energi pembentukan ikatan
|
= S energi ikatan di kiri
|
- S energi ikatan di kanan
|
Contoh:
Diketahui :
energi ikatan
C - H = 414,5 kJ/Mol
C = C = 612,4 kJ/mol
C - C = 346,9 kJ/mol
H - H = 436,8 kJ/mol
Ditanya:
C = C = 612,4 kJ/mol
C - C = 346,9 kJ/mol
H - H = 436,8 kJ/mol
Ditanya:
DH reaksi = C2H4(g) + H2(g)
® C2H6(g)
DH reaksi
|
= Jumlah energi pemutusan ikatan -
Jumlah energi pembentukan ikatan
|
|
= (4(C-H) + (C=C) + (H-H)) - (6(C-H) +
(C-C))
= ((C=C) + (H-H)) - (2(C-H) + (C-C)) = (612.4 + 436.8) - (2 x 414.5 + 346.9) = - 126,7 kJ |
||
Post a Comment
Post a Comment