0

Sel merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup yang mampu berdiri sendiri dan menunjukkan ciri-ciri khas kehidupan.
Sebagai bagian terkecil dari makhluk hidup, sel tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil sehingga dapat menjalankan fungsinya. Itulah sebebnya sel dikatakan sebagai unit terkecil dalam kehidupan.
Sel juga dikenal sebagai unit struktural dan unit fungsional. Dikatakan sebagai unit struktural karena sel merupakan komponen penyusun jaringan tubuh semua makhluk hidup, baik uniseluler maupun multiseluler. Dikatakan sebagai unit fungsional didalam setiap sel berlangsung sebagai reaksi kimia dan proses hidup. Pemahaman tentang sel sebagai unit fungsional, mungkin akan lebih mudah dimengerti dengan mempelajari penyakit pada tubuh, misalnya diabetes atau kanker prostat.

Macam-macam Sel
Macam-macam sel ada 2 yaitu :
a.                  Sel Prokariotik
Sel Prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti, artinya materi inti berupa ADN tidak diselaputi oleh suatu membran. Secara struktural sel ini sangat sederhana karena tidak memiliki banyak macam organel jika dibandingkan dengan sel eukariotik.

b.                  Sel Eukariotik
Sel Eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti. Pada umunya, sel-sel Eukariotik berukuran lebih besar dari pada sel-sel prokariotik. Semua anggota dari kingdom protista, fungsi, plantae, dan animalia sel-sel eukariotik



B.                 STRUKTUR SEL

Pada umunya sel terdiri atas tiga bagian utama, yaitu membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel sel.

a.                  Membran Plasma
Membran plasma adalah lembaran tipis yang memisahkan sel dengan dunia luarnya. Membran plasma berfungsi sebagai pembatas yang dianamis dalam menjaga tugas-tugas penunjang kehidupan sel, misalnya untuk memperoleh nutrien dan membuang metabolisme.

1.      Struktur membran plasma
Struktur membran plasma dikenal sebagai model mosaik cair. Pada struktur model mosaik cair, sisi kepala dari tiap-tiap molekul fosfolipid menghadap keluar membran plasma (mengarah ke air) sehingga disebut hidrofilik ( suka air, hidro = air, phile = suka). Sementara itu, ekor atau ujung yang lainnya menghadap ke dalam membran plasma (menjauh air) sehingga disebut hidrofobik (menolak air, phobia = takut).

2.      Fungsi membran plasma
Mengingat posisinya sel membran plasma dapat bertindak sebagai pembatas antara sel dengan lingkungan luarnya, melindungi isi sel dengan tidak keluar meninggalkan sel, mengatur pertukaran zat yang masuk atau yang keluar sel, dan melakukan seleksi terhadap zat-zat yang boleh masuk atau meninggalkan sel. Selain itu, membran plasma juga dapat berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia dan sebagai tempat reseptor (penerima rangsang) dari luar.



b.                  Sitoplasma
Sitoplasma merupakan plasma (cairan sel) yang berada di dalam inti sel dan membran plasma. Cairan sitoplasma biasa disebut sitois yaitu cairan yang bersifat koloid atau mirip jeli. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai organel sel (seperti nukleus, retikulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, lisosom, peroksisom, vakuola dan vasikel), protein, cadangan makanan, dan beberapa subtansi lainnya. Fungsi utama sitoplasma adalah sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia atau metabolisme sel.

c.                   Organel-organel Sel
Pada umumnya, sel eukariotik memiliki organel-organel sel yang sudah terspesialisasikan untuk melakukan berbagai aktivitas metabalik. Beberapa organel memiliki selubung membran, sedangkan yang lainnya dapat berupa lipatan-lipatan membran pada permukaannya.
1.      Nukleus
Nukleus atau inti sel merupakan struktur yang sangat penting di dalam sel eukariotik. Berkaitan dengan fungsinya tersebut nukleus dikenal sebagai pusat pengendali sebuah sel.

2.      Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan organel sel berupa lipatan-lipatan dan tabung-tabung membran yang tersebar diseluruh shoplasma.

3.      Mitokondria
Mitokondria banyak ditemukan pada sel-sel eukariotik. Sehubungan dengan kemampuannya untuk menghasilkan energi, mitokondria sering disebut sebagai unit pembangkit tenaga dari suatu sel.


4.      Plastisida
Pada umunya, dikenal tiga plastisida, yaitu amilapas, kromoplas, dan kloroplas. Amiloplas adalah plastisida yang tidak berwarna. Amiloplas berguna untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya berupa pati. Kromoplas adalah plastisda yang mengandung pigmen merah dan oranye. Kromoplas banyak terdapat pada organ bunga, buah, dan beberapa daun pada jenis tumbuhan tetentu

C.                 REPRODUKSI SEL / PEMBELAHAN SEL

Kita mengenal tiga jenis reproduksi sel, yaitu amitosis, mitiosis dan meiosis (pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel dimana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri gangga biru.
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur yaitu profase metafase-anafase-telofase.
Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinamakan interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai beikut :
1.      Profase
Pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromotid.

2.      Metafase
Pada tahap ini kromosom/kromotid berjejer teratur di bidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom/kromotid mudah diamati dan dipelajari.
3.      Anafase
Pada fase ini kromotid akan ditarik oleh benang gelendang menuju kutub-kutub pembelahan sel.

4.      Telofase
Pada tahap ini terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti menjadi dua bagian), SITOKINESIS (pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian), Meosis (pembelahan reduksi) adalah produksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (redukasi) jumlah kromosom.
Kloroplas adalah plastida yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil),enzim, dan moleku-molekul lain yang berfungsi dalam fotosintesis. Stroma adalah suatu larutan kaya enzim yang berguna untuk sintesis karbohidrtat. Selain itu stroma juga berisi AND dan sejumlah ribosom.

5.      Badan Golgi
Badan golgi merupakan organel yang terdiri atas beberapa lapis kantong pipih (berupa membran) yang tersusun menumpuk sehingga tampak irisan roti. Badan golgi termasuk komponen organel sel terbesar di dalam sitoplasma

6.      Lisosom
Lisosom merupakn organel sel membran tunggu yang antara lain dihasilkan oleh badan golgi. Lisosom memiliki PH yang sangat rendah dan mengandung enzim hidrolik, suatu enzim yang mampu mencerna setiap makromolekul secara intraseluler.




7.      Badan Mikro
Badan mikro merupakan organel-organel sel yang berukuran kecil (berdiameter 0,3 sampai 1,5 mikrometer). Dua keluarga penting dari badan mikro adalah proksisom dan gliaksisom. Peroksisom memiliki enzim oksidatif dan katalase. Enzim oksidatif dapat berfungsi dalam mentransfer hidrogen dai bermacam-macam substrat ke oksigen sehingga membentuk senyawa hidrogen peroksida (H2O2). Glioksisom sering ditemukan di dalam jaringan tumbuhan yang mengandung lemak, terutama pada perkecambahan biji.

8.      Vakuola
Vakuola merupakan organel sel berupa kantong-kantong membran besar. Vakuola yang kecil sering disebut vesikel. Cairan vakuola umumnya mengandung air, terkadang gas (seperti oksigen, nitrogen, dan karbondioksida).

9.      Sitoskeleton
Sitoskeleton atau rangka sel adalah orgenel sel berupa jalinan dari filamen-filamen protein dan buluh-buluh halus yang terdapat antara nukleus dan membran plasma. Filamen aktin (dahulu disebut mikrofilamen) adalah filamen yang dibangun oleh serat-serat yang sangat halus dengan diameter sekitar 7 mikrometer.

10.  Sentriol
Sentriol merupakan organel sel yang terdiri atas dua perangkat mikrotubula. Setiap perangkat sentriol terdiri atas sembilan mikrotubula kembar tiga berbentuk silinder.

11.  Silia dan Flagel
Silia dan flagel berfungsi untuk menggerakkan sel dalam lingkungannya. Di dalam kerongkongan manusia silia berguna untuk menggerakkan mukosa yang mengandung partikel-partikel dari dalam paru-paru.

Post a Comment

 
Top