AKIBAT DARI BENCANA BANJIR
Banjir
dapat menghancurkan rumah, gedung, jembatan, jalan dan masih banyak lagi.
2.
Banjir
memutuskan jalur transportasi
Dampak paling umum dari
banjir
adalah memutuskan jalur transportasi darat. Akibat genangan air pada jalan yang
cukup tinggi, motor, mobil atau bahkan truk puso / container tidak bisa
melewati jalan tersebut. Selain motor dan mobil, lalu lintas kereta api pun dapat
terganggu.
3.
Banjir
merusak dan bahkan menghilangkan peralatan, perlengkapan, harta benda lainnya
atau bahkan jiwa manusia
Kerugian yang
disebabkan banjir diantaranya adalah kerusakan benda,
alat elektronik, mesin, surat-surat berharga (sertifikat, ijazah, dll),
perlengkapan rumah tangga, rumah, gedung, dan yang paling berharga: jiwa
manusia.
4.
Banjir
dapat mengakibatkan pemadaman listrik
Listrik sudah menjadi
kebutuhan sehari-hari. Karena tingginya air / luapan banjir,
listrik harus kita padamkan atau bahkan dipadamkan oleh pihak PLN. Bayangkan
betapa terbatasnya aktifitas keseharian kita bila aliran listrik padam.
5.
Banjir
mengganggu aktivitas sehari-hari
Dengan adanya banjir,
otomatis akan menganggu aktifitas sehari-hari. Sekolah terganggu, kerja
terganggu, bersantai pun terganggu. Karena air banjir,
semua aktifitas pun terganggu atau bahkan harus dihentikan untuk sementara
waktu.
6.
Banjir
dapat mengganggu atau bahkan merusak perekonomian
Perekonomian terganggu
karena banjir merendam sawah sehingga panen/
produksi padi terganggu, karena transportasi terputus bahan makanan yang
diangkut oleh truk dapat membusuk atau mungkin membutuhkanbiaya tambahan karena
harus mencari jalan alternatif walaupun lebih jauh, Produksi pabrik dihentikan
sementara karena mesin produksi terendam air atau listrik dipadamkan sehingga
mesin produksi tidak dapat dijalankan, dan masih banyak lagi sebab kerugian
tidak berasal hanya dari rusaknya mesin tetapi juga bisa dari sisi terhambatnya
/ terganggunya produktifitas.
AKIBAT BENCANA LONGSOR
1 unit rumah rusak berat akibat tanah longsor di Lebak Kantin Rt. 02 Rw.
05, Kelurahan Sempur, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat yang terjadi pada tanggal
22 Februari 2012 pukul 22.00. Bencana ini juga merenggut 1 orang korban
meninggal dunia, 18 orang yang terdiri dari 17 orang dirawat jalan di Puskesmas
Sempur dan 1 orang lagi dirawat jalan di Puskesmas Tanah Sereal dan semuanya
dinyatakan sudah diperbolehkan pulang.
Sampai saat ini, permasalahan kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran
kesehatan setempat berkat upaya yang telah dilakukan yakni dengan cara
mengevakuasi korban serta dengan memberikan pelayanan kesehatan terhadap koban
bencana tersebut.
Pasca bencana, pemantauan masih terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota
Bogor, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, PPK Regional DKI Jakarta dan Pusat
Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan.
AKIBAT BENCANA TSUNAMI
Analisis bahaya tsunami
bertujuan untuk mengidentifikasi daerah yang akan terkena bahaya tsunami.
Setidaknya ada dua metode untuk mengidentifikasi yaitu simulasi hubungan antara
pembangkit tsunami dengan tinggi gelombang tsunami, dan memetakan hubungan
sumber tsunami dengan terjadinya gelombang tsunami berdasar sejarah terjadinya
tsunami, kemudian diidentifikasi dan dipetakan lokasi yang terkena damapak
tsunami.
Analisis kerentanan
bahaya tsunami bertujuan untuk mengidentifikasi dampak terjadinya tsunami yang
berupa jumlah korban jiwa, kerugian ekonomi, baik dalam jangka pendek dan
jangka panjang akibat kerusakan yang ditimbulkan. Analisis kerentanan ini
didasarkan pada aspek kepadatan penduduk, tingkat ketergantungan ekonomi
masyarakat, keterbatasan akses transportasi, informasi, tingkat pendidikan dan
kesadaran masyarakat. Hal-hal inilah yang mempengaruhi kerentanan terhadap
bahaya tsunami. Sedangkan analisis ketahanan ditujukan untuk mengidentifikasi
kemampuan pemerintah dan masyarakat untuk merespon terjadinya bencana tsunami
sehingga mampu mengurangi dampaknya. Analisis ini dapat diidentifikasi dari
beberapa aspek, di antaranya jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk,
kemampuan mobilitas masyarakat dalam evakuasi dan penyelamatan dan ketersediaan
peralatan yang dapat dipergunakan untuk evakuasi.
Mitigasi bencana
merupakan kegiatan yang amat penting dalam penanggulangan bencana, karena
kegiatan ini merupakan kegiatan sebelum terjadinya bencana yang dimaksudkan
untuk mengantisipasi agar dampak yang ditimbulkan dapat dikurangi. Masyarakat
yang berada di daerah rawan bencana maupun yang berada di luar sangat besar
perannya, sehingga perlu ditingkatkan kesadarannya, kepeduliannya dan
kecintaannya terhadap alam dan lingkungan hidup serta kedisiplinannya terhadap
peraturan dan norma-norma yang ada.
Selain hal tersebut
diatas perlu dipikirkan pula penerapan pengelolaan pesisir terpadu (integrated
coastal management) untuk mitigasi bencana. Pendekatan ini ditujukan untuk
mengalokasikan atau memanfaatkan sumber daya dan daya dukung lingkungan suatu
wilayah pesisir yang mencakup suatu kesatuan dalam perencanaan, penggunaan
lahan atau peruntukan, pemeliharaan, kontrol, evaluasi, rehabilitasi,
pembangunan dan konservasi lingkungan pesisir.
AKIBAT GUNUNG MELETUS
- Merusak pemukiman warga sekitar bencana
- Menyababkan kebakaran hutan (Bencana Merapi)
- Pepohonan dan tumbuhan yang ditanam warga sekitar banyak yang layu, bahkan mati akibat debu vulkanik, begitu juga dengan ternak warga banyak yang mati akibat letusan Gunung Merapi
- Menyebabkan gagal panen
- Matinya infrastruktur
- Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga sekitar bencana
- Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang tidak terduga untuk memperbaiki infrastruktur yang telah rusak akibat bencana
- Terhentinya industri periwisata, seperti pasar Malioboro dan Candi Borobudur (Bencana Merapi)
- Bandar udara tidak dapat beroperasi atau tidak dapat melakukan penerbangan karena debu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan Gunung Merapi dapat menyebabkan mesin pesawat mati
- Mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan aktifitas masyarakat lumpuh
Sekarang ini orang pasti akan menghindar untuk datang ke kota-kota di
sekitar Gunung Merapi. Kalau tidak ada hal yang terlalu penting, pasti orang
akan menunda kunjungannya ke kota-kota itu. Akibatnya, hotel-hotel untuk
sementara waktu pasti akan sepi oleh tamu. Para
pedagang makanan otomatis akan juga tidak banyak kedatangan pelanggannya.
Demikian pula para pedagang cindera mata untuk sementara sepi pengunjung. Debu
vulkanik yang dilepaskan ke udara, dilaporkan sudah menyebar jauh keluar Yogyakarta. Bahkan dilaporkan debu terbawa angin sampai
jauh ke Bogor.
Ini tentunya bisa mengancam keselamatan penerbangan, karena debu-debu itu bisa
merusak mesin pesawat terbang.
Pengalaman ketika Gunung Galunggung melepaskan debu vulkanik yang begitu
besar, sempat membuat pesawat British Airways mendarat darurat di Jakarta karena kerusakan
mesin akibat kemasukan abu Gunung Galunggung. Karena itu ketika terjadi letusan
Gunung Merapi di Eslandia, seluruh penerbangan dari dan menuju Eropa dihentikan
untuk beberapa lama. Hari Sabtu ini kita mendengar kabar bahwa penerbangan dari
Singapura dan Hongkong menuju Jakarta
untuk sementara dihentikan. Maskapai penerbangan seperti Singapore Airlines dan
Cathay Pacific tidak mau mengambil risiko akan terjadinya bahaya yang fatal.
Semua persoalan ini sengaja saya angkat untuk mengajak kita tidak
menganggap enteng persoalan yang sedang dihadapi. Letusan Gunung Merapi dan
juga bencana tsunami di Kepulauan Mentawai merupakan musibah yang harus
dihadapi dengan penuh keseriusan dan sungguh-sungguh ditangani. Kita masih
tidak habis mengerti apabila pemerintah masih menganggap bencana Gunung Merapi
sebagai bencana daerah. Ketika dampaknya sudah jauh ke mana-mana, pemerintah
masih menganggap bencana ini sebagai bencana berskala lokal.
Post a Comment
Post a Comment