Energi Alternatif Matahari
Gelombang yang
timbul akibat medan listrik dan medan magnet disebut gelombang elektromagnet.
Gelombang elektromagnet yang terlihat oleh pancaindera manusia adalah cahaya
dengan panjang gelombang berkisar pada 300-700 nm (nanometer). Gelombang diatas
panjang gelombang 700 nm adalah inframerah dan dibawah 300 nm adalah
ultraviolet. Manusia telah banyak memanfaatkan energi yang terdapat pada
gelombang elektomagnet sejak dahulu kala. Tapi pemahaman tentang gelombang ini
sendiri baru dapat dianalisis oleh kita sekitar abad 10.
Seiring
perkembangan zaman, pemanfaatan gelombang elektromagnet oleh manusia semakin
sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan perkembangan
pemahaman tentang gelombang ini sendiri. Nama-nama seperti Isaac Newton dengan
Hypothesis of Lightnya, Christian Huygens dengan teori rambat gelombang,
Faraday dengan teori elektromagnetisme, James Clerk Maxwell yang berhasil
memperbaiki teori rambat gelombangnya Christian Huygens, Max Planck dengan
teori kuantum, Albert Einstein dan Louis de Broglie yang menyatakan bahwa
cahaya adalah bentuk partikel dan gelombang dengan teori dualitas
partikel-gelombang telah memberikan kontribusi yang besar dalam memanfaatkan
gelombang elektromagnet dalam kehidupan sehari-hari.
Cahaya matahari
yang merupakan pancaran gelombang elektromagnet adalah salah satu contoh dari
sekian banyak bentuk energi yang dapat kita rasakan di bumi dan telah kita
manfaatkan sumber dayanya berabad-abad. Pemberdayaan energi cahaya matahari
pada setiap zaman semakin meningkat seiring dengan pengetahuan yang kita
dapatkan dan salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang
memanfaatkan energi foton cahaya matahari menjadi energi listrik.
Indonesia sendiri, sebuah negara yang dilewati
oleh garis khatulistiwa dan menerima panas matahari yang lebih banyak daripada
negara lain, mempunyai potensial yang sangat besar untuk mengembangkan
pembangkit listrik tenaga surya sebagai alternatif batubara dan diesel sebagai
pengganti bahan bakar fosil yang bersih, tidak berpolusi, aman dan
persediaannya tidak terbatas. Berbagai instalasi sel surya telah banyak dipakai
walaupun hanya pada beberapa golongan masyarakat mampu.
Bahan sel surya
sendiri terdiri kaca pelindung dan material adhesive transparan yang melindungi
bahan sel surya dari keadaan lingkungan, material anti-refleksi untuk menyerap
lebih banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan,
semi-konduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran Silikon) untuk
menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran akhir (tebuat dari logam
tipis) untuk mengirim elektron ke perabot listrik.
Cara kerja sel
surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti semikonduktor dioda. Ketika
cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan semi-konduktor,
terjadi pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut bisa menempuh perjalanan
menuju bahan semi-konduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma
gaya-gaya pada bahan. Gaya tolakan antar bahan
semi-konduktor, menyebabkan aliran medan
listrik. Dan menyebabkan elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir
untuk digunakan pada perabot listrik. Bahan dan cara kerja yang aman terhadap
lingkungan menjadikan sel surya sebagai salah satu hasil teknologi pembangkit
listrik yang efisien bagi sumber energi alternatif masyarakat di masa depan.
Memberikan harapan kepada kita untuk mengelola alam secara lebih “alamiah”.
Energi Alternatif Angin
Tenaga angin menunjuk kepada pengumpulan energi
yang berguna dari angin.
Pada 2005, kapasitas generator tenaga-angin adalah 58.982 MW, hasil tersebut
kurang dari 1% penggunaan listrik dunia. Meskipun masih berupa sumber energi
listrik minor di kebanyakan negara, penghasilan tenaga angin lebih dari empat
kali lipat antara 1999 dan 2005.
Kebanyakan
tenaga angin modern dihasilkan dalam bentuk listrik dengan mengubah rotasi dari
pisau turbin
menjadi arus listrik dengan menggunakan generator listrik.
Pada kincir angin
energi angin digunakan untuk memutar peralatan mekanik untuk melakukan kerja
fisik, seperti menggiling "grain" atau memompa air.
Tenaga angin
digunakan dalam ladang angin skala besar
untuk penghasilan listrik nasional dan juga dalam turbin individu kecil untuk
menyediakan listrik di lokasi yang terisolir.
Tenaga angin
banyak jumlahnya, tidak habis-habis, tersebar luas, bersih, dan merendahkan efek rumah kaca.
Tenaga Alternatif Air
Tenaga air bahasa Inggris:
'hydropower' adalah energi
yang diperoleh dari air
yang mengalir. Pada dasarnya, air di seluruh permukaan Bumi ini bergerak
(mengalir). Di alam sekitar kita, kita mengetahui bahwa air memiliki siklus.
Dimana air menguap, kemudian terkondensasi menjadi awan. Air akan jatuh sebagai
hujan setelah ia memiliki massa
yang cukup. Air yang jatuh di dataran tinggi akan terakumulasi menjadi aliran
sungai. Aliran sungai ini menuju ke laut.
Di laut juga
terdapat gerakan air, yaitu gelombang pasang,ombak, dan arus laut. gelombang
pasang dipengaruhi oleh gravitasi bulan, sedangkan ombak disebabkan oleh angin
yang berhembus di permukaan laut dan arus laut di sebabkan oleh perbedan
kerapatan (massa
jenis air), suhu dan tekanan, serta rotasi bumi.
Tenaga air yang
memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang dibendung. Pada
bagian bawah dam tersebut terdapat lubang-lubang saluran air. Pada
lubang-lubang tersebut terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik
dari gerakan air menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan generator
listrik. Energi listrik yang berasal dari energi kinetik air disebut
"hydroelectric". Hydroelectric ini menyumbang sekitar 715.000 MW atau
sekitar 19% kebutuhan listrik dunia. bahkan di Kanada, 61% dari kebutuhan
listrik negara berasal dari Hydroelectric.
Saat ini para
peneliti juga mencari kemungkinan hydroelectric yang berasal dari arus laut dan
gelombang pasang. Semoga hal tersebut berhasil dan kita dapat memelihara Bumi
yang kita cintai ini.
Post a Comment
Post a Comment