0

TAHAP GERMINAL
Konsepsi
Konsepsi adalah bersatunya ovum dan sperrna. Namun Demikian, untuk terjadinya suatu konsepsi, dua kejadian lain harus terjadi terlebih dahulu ovulasi dan inseminasi.
Ovulasi adalah runtuhnya ovum dari folikel dalam ovarium. Ovum yang dibebaskan biasanya masuk ke dalam tuba uterus. Undulasi tuba dan gerakan silia mengerakkan ovum sepanjang tuba. Bila ovum gagal bertemu sperna dalam 48 jam, ovum akan mati dan hancur.
Inseminasi adalah ekspulsi semen dari uretra pria ke dalam vagina wanita. Beberapa juta sperma masuk, ke dalam saluran reproduksi wanita setiap kali ejakulasi semen. Dengan menggerakkan ekornya, dan dengan bantuan kontraksi muskular yang mengelilinginya, sperma bergerak melalui uterus dan ke dalam tuba fallopi dengan kecepatan 1 kaki/jam. Sperma hidup selama beberapa hari, berenang seperti kecebong. Bila ovulasi terjadi selama hari tersebut, ovum akan dibuahi segera setelah meninggalkan ovarium.
Beberapa saksi menyarankan bahwa paling tidak 50 juta sperma membutuhkan cukup banyak sekret enzim hialuronidase untuk dapat menembus korona radiata ("mahkota radia") yang mengelilingi ovum. Sekali hambatan ini dapat dilewati, satu sperma dapat memasuki ovum. Dalam proses yang pada awalnya tidak dijelaskan, permukaan ovum dengan segera berubah dan tertutup bagi setiap sperma yang lain, hal ini mencegah abnormalitas jumlah komosom.

Pembentukan zigot
Begitu sperma memasuki ovum, ekornya dilepaskan, dan kepalanya membesar untuk membentuk pronukleus laki-laki. Nukleus ovum merupakan pronukleus wanita. Kedua nukleus, dengan masing-masing 23 krokromosomnya, bersatu dan membentuk sel pertama yang kemudian akan membelah menjadi jutaan. Setiap sel ini mengandung 46 kromosom. Seluruhnya sel ini membentuk individu baru. Sel baru yang pertama disebut zigot.

Pembelahan sel (kleavage)
Sekitar 24 jam setelah konsepsi, zigot mengalami pembelahan, atau kleavage, dengan proses menarik yang disebut mitosis. Nukleus zigot mengandung 46 kromosom. Kromosom ini memanjang berpasangan masing-masing terpisah memanjang kemudian terbagi menjadi dua, membentuk dua bentuk identik dari 46 kromosom untuk dua sel baru yang terbentuk dari sel pertama. Semua pembelahan sel tubuh kemudian mengikuti proses yang menarik ini.

Morula menjadi blastula
Ovum membelah dan membelah lagi setiap 12 sampai 15 jam mengikuti gerakan perlahan menuju tuba fallopii. Segera ovum berbentuk seperti kelereng, atau morula, sebagaimana seperti yang disebutkan. Sekitar 6 hari kemudian, ketika ovum mencapai rongga uterus, terjadi perubahan besar di dalamnya, Sel-sel membentuk dirinya sendiri menjadi lapisan luar dan kelompok sel-sel bagian dalam yang menojol ke dalam rongga. Cairan memenuhi ruang di antara lapisan dan kelompok ini. Struktur ini sekarang disebut blastoderm, atau blastula.

Implantasi (nidasi)
Sebagaimana blastula bergulir ke dalam rongga uterus, Ia kehilangan membran luarnya, yang disebut zona pellusida blastula kemudian bersiap untuk menjalani nidasi, atau implantasi, dalam endometrium. Lapisan luar sel, troploblas, mengeluarkan enzim proteolitik, yang melarutkan sebagian endometrium. Sel-sel tropoblas kemudian mengabsorsi enzim tersebut. Dengan cara ini ovum memendamkan dirinya dalam uterus dan diberikan makan dengan cara itu.


Sarang endometrium
Dengan berjalan dengan waktu nidasi terjadi, uterus ibu mencapai tahap premenstrual sekresi dan kaya akan vaskularisasi. Keadaan tersebut merupakan hal yang baik untuk terbenamnya ovum, yang menyerupai parasit kecil. Endometrium saat ini disebui desidua basalis. Secara normal letak implantasi adalah disebelah anterior atau posterior fundus uteri.


TAHAP EMBRIONIK
Dengan berakhirnya minggu kedua masa gestasi, ovum terbenam seluruhnya, dan tropoblas yang mengelilinginya mulai membentuk korion, atau kantung bagian luar. Korion menjalarkan ratusan sel-sel yang menonjol yang disebut Vili, yang menembus desidua dan menrberikan bentuk groundwork bagi untuk plasenta. Sel-sel sitotropoblastik pada klorion menghasilkan hormon korionik gonadotropin (hCG). Hormon ini diekskresi dalam urin wanita dan digunakan sebagai dasar pemeriksaan kehamilan.
Sementara perubahan ini terjadi diluar tubuh, perubahan, yang sangat mengagumkan terjadi pada ovum. Dua ruang terlihat dalam bulatan sel, lapisan sel bauy yang disebut  mesoderm (kulit medialis) tumbuh menutupi sel-sel aslinya, melewati diantara dua ruang baru. Ruang yang lebih tengah, yolk sac, akan benar-benar menghilang, karena yolk sac tidak lagi mempunyai tujuan yang berguna pada manusia. Ruang yang lain, amniotic cavity, akan dengan segera menutupi embrio.

Diskus embrionik
Kini terdapat tiga lapisan sel-sel yang melapisi di antara yolk sac dan rongga amnion. Kedua lapisan ini membentuk diskus embrionik, yang merupakan asal dari semua bagian tubuh. Ektoderm (lapisan luar rongga amnion) akan menjadi kulit, sistem persarafan, dan organ-organ peraba. Mesoderm (lapisan tengah) secara primer akan membentuk muskuloskeletal, sistem sirkulasi, dan genitourinaria. Entoderm atau endoderm (lapisan dalam) atau menjadi sistem pernapasan dan traktus urinarius seperti juga halnya kandung kemih, dan bagian-dari sistem tubuh yang lain. Semua sistem tubuh merupakan hasil pelipatan (infolding) kompleks embrionik satu lapisan jaringan pada yang lainnya.

Pertumbuhan vesikel korionik
Embrio berkembang dari stalk body di dalam rongga amnion. Membran, amnion melapisi rongga, yang secara normal mengandung cairan yang disebut cairan amnion, di dalamnya embrio terapung dengan aman. Membran kedua, korion ditutupi seluruhnya oleh lapisan luar vili. Semua struktur ini terpendam di bawah desidua uterin dan kini disebut vesikel korionik. Karena ukuran embrio dan korion, keduanya tumbuh mengarah rongga uterus, mendorong ke samping desidua yang menutupinya. Vili korionik pada sisi tersebut juga menghilang, hanya meninggalkan vili pada tempat asal implantasi. Area ini akan menjadi plasenta.
Dengan berakhirnya minggu ketujuh masa gestasi, semua sistem tubuh esensial telah terbentuk. Tahap janin termasuk pertumbuhan dan maturitas struktur mulai pada tahap embrionik.

Pembuluuh umbilikus dan plasenta
Tonjolan korionik bertambah dan bercabang-cabang, dipping ke dalam pembuluh darah besar maternal atau sinusis. Setiap tonjolan ditutupi oleh jutaan vili mikroskopik yang mengandung kapiler darah. Kapiler-kapiler bersatu membentuk vena yang lebih besar sampai akhirnya mereka bersatu untuk membentuk vena yang sangat besar, vena umbilikus. Darah janin dialirkan kembali, ke plasenta melalui dua arteri umbilikalis. Dalam l % infan hanya memiliki satu arteri umbilikalis; sebagian besar dari bayi-bayi tersebut gagal untuk hidup atau memiliki kelainan yang berat.
Arteri dan vena umbilikus terlindung dalam sumbu umbilikalis. Sumbu tersebut dipenuhi dengan bahan gelatinosa yang disebut jelly Wharton’s, yang membantu untuk mencegah kekusutan. Sumbu tersebut merupakan perpanjangan dari body stalk pada awal perkembangan embrionik dan mempunyai panjang sekitar 2 kaki pada term.
Plasenta terdiri dari bagian maternal (desidua basalis) dan bagian janin (vili korionik). Permukaan maternal lebih merah dan terbagi menjadi beberapa bagian (koriledon). Permukaan vetal ditutupi dengan membran amniotik dan merupakan membran yang halus serta berwarna kelabu dengan tonjolan pembuluh darah. Biasanya sumbu berasal dari pusat plasenta.
Pada term berat plasenta sekitar 500 gr. Plasenta semakin tua dengan term, dan akan terdapat beberapa area jaringan mati, disebut infark.  Fungsi yang menakjubkan dari organ ini selama kehamilan adalah untuk memberikan hormon bagi ibu serta memberikan nutrisi dan oksigen bagi bayi. Saat lahir fungsi tersebut selesai. Segera setelah lahir, plasenta terpisah dari endometrium dan keluar uterus, maka semua fungsi esensialnya telah terpenuhi.

KEMAJUAN PERKEMBANGAN
Kemajuan perkembangan embrio dari minggu ke empat sampai lahir digambarkan pada Gbr. 3-5 dan dijelaskan pada Tabel 3-1, pertumbuhan dan perkembangan berlanjut dari konsepsi dalam suatu tujuan yang berurutan, sebagai proses total, dan dalam pola yang dapat diperkirakan.

Posmaturitas (kehamilan melebihi 42 minggu)
Sekitar satu dari delapan bayi tidak dilahirkan ketika ia “siap” tetapi tetap dalam rahim melebihi waktu yang normal. Secara menakjubkan, bayi-bayi ini tidak lebih baik untuk tetap berada dalam penjara mereka yang berair. Mereka terlihat seperti "sampah" karena kehilangan lemak subkutan. Kulit mereka kering dan seperti parenkim verniks kaseosanya menghilang. Kuku jari-jarinya serta rambutnya punjang, dan kulitnya mungkin dipenuhi dengan mekonium. Bayi posmatur secara khas terlihat gelisah dan mata melotot, kegelisahan menandakan kebutuhan kronik oksigen intra uterin.
Mortalitalitas perinatal lebih besar pada bayi posmatur dibanding dengan mereka yang lahir term. Kira-kira 75 % sampai 85 % mati selama persalinan. Kondisi mereka yang buruk disebabkan oleh kemajuan disfungsional plasenta yang menua. Plasenta semakin sedikit memberikan makanan dan oksigen yang dibutuhkan. Bayi postmatur dirawat sebagai bayi risiko tinggi.
Untuk mencegah risiko demikian, ketika menghitung lamanya kehamilan harus akurat, setelah 42 minggu dokter harus memilih untuk menginduksi persalinan atau melakukan persalinan sesar.

FAKTA-FAKTA YANG BERHUBUNGAN
Transfer plasenta
Darah janin dan meternal Mengalir melalui dua sistem yang berbeda, keduannya tidak tercampur dengan bebas. Tiga lapisan jaringan memisahkan kedua aliran darah ini: (1) jaringan tropoblastik janin, (2) jaringan penunjang, dan (3) jaringan endorel dan kapiler janin. Setiap substansi yang lewat diantara ibu dan bayi harus melewati lapisan permiabel ini. Meskipun disebut placental barrier, jaringan ini tidak menghambat masuknya semua substansi yang berbahaya ke dalam sirkulasi janin, seperti yang diyakini. Di samping itu, jaringan tersebut berfungsi sebagai penyaring di mana semua bahan bergerak. Oksigen melewati sisi maternal ke sisi janin, dari area dengan konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang rendah. Zat gizi melewati aliran ibu ke bayi dan zat-zat sisa metabolisme dari bayi ke ibu.
Pada sisi barrier ibu, arteri uterina membawa darah ke dalam spasium intervillious dan vena uterina membawa darah keluar. Pada sisi janin, arteri umbilikalis membawa dar'h ke dalam area dan vena umbilikalis mengembalikan darah ke janin.

Hormon-hormon plasenta
Plasenta yang berkembang dari tonjolan khorionik, tidak hanya sebagai sumber makanan dan sebagai penyaring bagi janin. Plasenta juga merupakan kelenjar endokrin sementara yang mensekresi hormon-hormon esensial untuk memelihara kehamilan. Dengan berakhirnya minggu kedua masa gestasi, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sel-sel sitotropoblastik dalam khorion mensekresi human chorionic gonadotropin (hCG), yang membantu mempertahankan korpus luteum.
Sekitar bulan keempat masa gestasi, perkembangan kehamilan membutuhkan lebih banyak progesteron dan estorogen dari yang disediakan oleh korpus luteum. Pada saat itu plasenta mengambil alih dan membentuk lebih dari 50 kali tingkat honnon pada saat tidak hamil. Korpus luteum kemudian mengkerut dan fungsinya berkurang.
Pada minggu keempat masa gestasi, human plasenta lactogen (hPL) dapat dideteksi. Hormon ini terus dihasilkan sepanjang masa kehamilan, menyiapkan tubuh calon ibu untuk menyusui.
Esterogen dan progesteron merupakan hormon yang amat penting selama kehamilan. Esterogen :
  1. Menebalkan dinding otot uterus
  2. Meningkatkan lebih banyak suplai darah uterus
  3. Memperbesar payudara
  4. Mempermudah perkembangan embrio

Progesteron :
  1. Mencegah ovulasi
  2. Membantu dalam perkembangan endometrium
  3. Relaksasi otot-otot dinding uterus sampai proses persa;inan dimulai
  4. Menyiapkan sel-sel khusus payudara untuk mengjasilkan ASI

Cairan amnion
Jumlah cairan amnion meningkat secara bertahap sampai janin full term terbenam 1000ml. Cairan ini bersifat agak alkali dan terdiri 98 % air serta scjumlah bahan-bahan lain selama masa kehamilan, termasuk urea, sel-sel epitel, lemak, bilirubin, fruktosa, dan albumin. Cairan amnion :
1.      Melindungi janin dari trauma dan kehilangan Panas
2.      Memungkinkan kebebasan untuk bergerak, memungkinkan pertumbuhan secara simetris dan perkembangan muskuloskeletal.
3.      Bertindak sebagai sistem eksresi-sekresi
4.      Sebagai sumber cairan oral bagi janin
Analisa pada cairan ini dengan amniosentesis membantu deteksi prenatal, terhadap beberapa kelainan.

Sirkulasi Janin
Janin tidak membutuhkan hepar (pabrik nutrisi) atau paru-paru (pusat pertukaran oksigen) tetapi menggunakan milik ibunya. Tiga buah rute pirai yang secara khusus menyediakan sebagian besiar darah bagi janin melewati organ-organ berikut : (1) duktuss venosus yang mengalir langsung melalui hepar dan   (2) foramen ovale serta (3) duktus arteriosus, langsung ke paru-paru.
Darah, banyak mengandung oksigen dan zat gizi, meninggalkan plasenta melalui vena umbilikalis. Kemudian darah dialirkan melalui hepar ke vena kava inferior melewati duktus venosus. Pengalihan ini menghindari sistem portal hepar. Saat mencapai jantung, darah selanjutnya melewati paru-paru yang belum berfungsi dengan mengalir melalui foramen ovale, suatu ostium di antara atrium kanan dan kiri. Pirai yang ketiga merupakan pembuluh yang pendek di sebut duktus arteriosus, yang mengalihkan sebagian besar darah dari paru-paru langsung ke dalam aorta.
Jantung janin memompakah darah ke dalam tubuh dengan kecepatan 120 sampai 160 kali permenit. Tekanan darah dalam arteri kira-kira 60/35 mm Hg.
Pada saat lahir, tekanan atmosfir menekan udara ke dalam paru-paru bayi. Sumbu umbilikus dipotong dan diikat, dan pembuluh umbilkus pada bayi menjadi layu karena tidak lagi digunakan. Ketiga pirai yang mengendalikan sirkulasi janin tertutup karena perubahan yang terjadi dalam tekanan darah. Kemudian sirkulasi pada bayi menjadi sama dengan sirkulasi pada orang dewasa.





PERKEMBANGAN JANIN


A. Tirimester Pertama
Tirimester I, terutama bulan pertama, adalah masa kritis dari sebuah tahap awal perkembangan janin di dalam rahim. Bulan ini adalah penentuan berkembang dengan baik atau tidaknya si janin dalam kandungan.

Bulan ke-1
Pada minggu pertama terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, dimana terjadi juga proses pertukaran kromosom dari sel sperma dan sel telur yang mengandung gen pembawa sifat bagi janin. Bersamaan dengan itu, kadar hormon estrogen dan progesteron terus meningkat, yang menimbulkan perubahan, perubahan dalam struktur dan metabolisme tubuh ibu untuk mendukung dan menumbuhkembangkan janin.
Pada minggu kedua, sel telur yang telah dibuahi akan bergerak menuju rahim. Dalam perjalanan dari ovarium menuju ke rahim, sel telur ini akan terus membelah diri membentuk suatu massa sel, yang disebut blastosis. Setelah tiba di rahim, blastosis akan menempel (implantasi) di dinding rahim. Dengan berakhirnya minggu ini, ibu tidak akan mendapatkan haid. Pada minggu ini juga terjadi perdarahan, Yang kebanyakan perempuan mengartikannya sebagai darah haid. Perdarahan yang terjadi adalah dampak dari implantasi sel telur pada dinding rahim.
Pada minggu ketiga kehamilan, bagian embrio yang tidak melekat pada rahim akan tumbuh. Tulang belakang, tulang ekor tulang iga, dan sistem syaraf pusat mulai terbentuk. Begitu pula jantung dan jaringan pembuluh darah.
Pada minggu keempat, akan terbentuk dua buah lubang pada wajah pada janin. Lubang ini akan terisi oleh mata pada minggu keenam. Jantung mulai berfungsi dan berdetak, memompakan darah ke seluruh bagian tubuh janin. Sel-sel mulai membentuk cikal bakal organ seperti cikal bakal ginjal, rahang bawah, tulang-tulang leher, wajah, tangan, serta kaki. Pada akhir minggu keempat, ukuran janin yang terbentuk 1.000 kali lebih besar daripada sel telur yang dibuahi.
Pada bulan pertama ini, ibu hamil harus menjaga janin sebaik mungkin. Janin yang masih dalam proses pembentukan awal memiliki kondisi yang lemah. Karena itu, masa ini disebut masa kritis. Pada masa kritis ini sebaiknya ibu menjaga fisik dengan baik dan jangan sampai kelelahan. Selain itu, ibu juga harus menjaga emosi dan jangan sampai mengalami stress. Jangan pernah memukul bagian perut secara lembut, apalagi keras. Makan maka nan bergizi, dan mulailah berkonsultasi dengan dokter kandungan ataupun bidan.
Perubahan emosi yang labil sudah mulai terlihat. Calon ibu kadang merasa marah/bahagia/sedih secara tiba-tiba tanpa alasan jelas. Lingkungan sekitar ibu hamil sebaiknya memahami dan mengerti kondisi ini. Buatlah kondisi yang nyaman bagi ibu hamil, dan jangan sampai kondisi emosional ibu yang labil menjadi semakin buruk.

Bulan ke-2
Pada minggu kelima, benjolan tangan dan kaki janin mulai terlihat. Sebagian sel pada benjolan tangan janin akan mengalami kematian sehingga akan membentuk jari-jari tangan. Pada masa ini jantung janin telah berdetak sendiri, dan plasenta serta tali pusar telah bekerja sepenuhnya. Vesikel-vesikel otak primer mulai terbentuk dan sistem syaraf mulai berkembang. Ukuran janin saat ini sebesar biji buah apel.
Pada minggu keenam, kepala, ekor, tangan dan anggota badan lainnya masih tampak seperti benjolan. Pembentukan awal dari hati, pankreas, paru-paru, kelenjar tiroid, dan janrung terus berlangsung.
Pada minggu ketujuh, jantung sudah terbentuk lebih sempurna. Untuk pertama kalinya, syaraf dan otot mulai bekerja bersamaan. Janin sudah dapat bergerak secara refleks dan spontan, namun ibu belum dapat merasakan gerakan ini. Bagian hidung, bibir, lidah dan gigi mulai terbentuk, begitu pula cikal bakal mata yang terlihat berwarna hitam tanpa kelopak. Pada minggu kedelapan, lengan dan kaki janin sudah terbagi menjadi bagian-bagian paha, kaki, tangan, lengan dan
bahu. Organ reproduksi mulai terbentuk, dan tulang mulai menggantikan kartilago. Telinga luar sudah terbentuk sempurna dan mata membentuk pigmen, Jantung sudah memompa dengan kuat dan irama yang leratur. Pada akhir minggu ini, janin sudah mampu mendengar.
Pergerakan pertama janin dapat dideteksi melalui USG. Pada minggu ini, perut dan rongga dada sudah terpisah dan otot mata serta bibir bagian aras terbentuk. Jaringan kulit, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak mulai terbentuk. Jantung berdetak dengan frekuensi 120 kali/menit. Rongga mulut, cikal bakal gigi dan lidah, alat kelamin, serta sel-sel pembentuk bulu mata mulai berkembang. Seluruh organ internal janin sudah terbentuk. Panjang janin saat ini hampir 25 mm.

Bulan ke-3
Pada minggu kesembilan, mulut dan hidung janin sudah terlihat dengan jelas. Tungkai dan lengan terus tumbuh. Janin sudah bisa membuka dan menutup mulutnya, dan ia mulai berlatih melakukan gerakan menelan dan menghisap. Pada
minggu ini janin memiliki panjang sekitar 39 mm. Pada minggu kesepuluh, diafragma memisahkan jantung dan paru-paru dari perut. Otak berkembang cepat sehingga proporsi kepala lebih besar daripada tubuh. Otot leher janin dan kuku jari tangannya sudah terbentuk. Janin telah mampu menekuk tangannya menjadi setengah kepalan.
Pada minggu kesebelas, organ seks bagian luar sudah terbentuk, juga folikel-folikel rambut dan gigi. Bayi sudah dapat menelan cairan amnion dan mengeluarkan kembali (kencing). Janin sudah mampu bergerak memutar walaupun tidak dapat dirasakan oleh si ibu. Mata sudah terbentuk lengkap, jari tangan dan kaki tumbuh, meskipun belum disatukan oleh jaringan kulit.
Pada minggu keduabelas, seluruh organ vital bayi sudah terbentuk. Ukuran janin saat ini sekitar 8 cm. Dengan sinyal dari otak, otot akan merespon dan bayi sudah dapat menendang. Janin usia tiga bulan akan sering mengalami cegukan, yang normal terjadi. Cegukan terjadi dengan frekuensi hingga 90 kali cegukan dalam satu jam. Cegukan pada janin berfungsi untuk memperkuat otot-otot pada bagian organ pernafasan.

B. Tirimester Kedua
Bulan ke-4
Retina, kornea, iris (selaput pelangi), serta lensa mata sudah dapat berfungsi. Janin mampu mengedipkan mata dan peka terhadap cahaya. Tumbuh kembang janin didukung oleh plasenta, yang menghubungkan antara ibu dan janin dalam halmakanan, pembuangan sisa metabolisme, serta menyaring zat-zat berbahaya. Kulit, otot dan anggota tubuhnya telah terbentuk dan berada pada posisinya. Pada masa ini, janin telah mampu merasakan detak jantung ibunya.
Pada minggu ke-14, janin sudah terbentuk sempurna. Pertumbuhan janin lebih terfokus pada ukuran ketimbang kompleksitasnya. Denyut jantung janin sudah dapat didengar melalui fetoskop.
Pada minggu ke-16, panjang janin bertambah dengan sangat cepat dan gerakan-gerakannya lebih kuat. Ibu dapat merasakan gerakan-gerakan janinnya dengan meraba perut. Rambut halus tumbuh di seluruh permukaan tubuh janin, yang disebut lanugo. Plasenta terbentuk dan berfungsi sepenuhnya. Panjang janin saat ini 16 cm dan beratnya 135 gram.
Pada minggu ke-17, janin sudah bisa menghisap jempolnya.

Bulan ke-5
Pada bulan ini, janin mulai bisa mengenali lingkungan sekitarnya. Janin pun mulai bisa merasakan berbagai sensasi. Alis mata dan rambut halus di kulit kepala mulai tumbuh, yang terlihat transparan (belum memiliki pigmen). Rambut halus ini bersifat sementara. Dua minggu setelah bayi lahir, rambut-rambut ini akan rontok.
Jadwal kegiatan janin relatif teratur. Pada pagi hari hingga menjelang sore hari, janin akan beristirahat. Karena itu pada rentang waktu ini, janin melakukan gerakan yang relatif sedikit. Pada malam hari, janin beraktivitas aktif, sehingga kadang mengganggu kegiatan tidur ibu. Pada usia lima bulan, janin memiliki panjang badan 25 cm.

Bulan ke-6
Janin masih sangat kecil. Garis-garis sudah tampak pada telapak tangan dan ujung-ujung jarinya. Sistem pendengaran mulai berkembang walau belum sepenuhnya berfungsi. Proses pembentukan tulang terus berlanjut sehingga tulang janin semakin kuat. Panjang janin 33 cm dan beratnya 570 gram.
Janin sudah tidak bisa bergerak leluasa, karena seluruh ruangan dalam rahim telah terisi/penuh. Janin akan berada dalam posisi meringkuk, dengan tangan di depan dagu dan kaki di depan dada.
Walau sistem organ belum berfungsi sepenuhnya, namun janin mampu mendengarkan suara-suara dari luar. Janin sudah mampu merespon rangsangan dari luar dan mampu merasakan apa yang dirasakan ibu. Bila ibu merasa stress' cemas, kesal, sedih atau bahagia, janin akan merasakan hal yang sama. Kondisi ini disebabkan hormon adrenalin yang diproduksi ibu dapat menembus plasenta sehingga mempengaruhi kondisi emosi bayi.
Si ibu dapat merasakan bagian-bagian tubuh bayi yang berlainan dengan menyentuh dinding perutnya. Otot rahim ibu meregang dan kadang ibu merasakan sakit di bagian perut

C. Trimester Ketiga
Bulan ke-7
Pembuluh darah kapiler di bawah jaringan kulit janin mulai dialiri darah. Permukaan kulit yang tadinya keriput perlahan-lahan menjadi semakin halus dan licin. Mata telah terbentuk sempurna. Begitu pula telinga yang telah mampu mendengarkan.
Kepala janin menjadi lebih kecil ketimbang tubuhnya (kepala telah proporsional dengan ukuran tubuh). Lemak mulai menumpuk, dan sebuah zat lemak yang disebut verinix menutupi kulit janin, sehingga janin tidak basah di dalam cairan amnionnya dan tubuhnya merasa hangat. Fungsi otak janin sudah mulai berkembang dengan sangar pesat. Permukaan otak menjadi berkerut-kerut, yang berguna bagi perkembangan selanjutnya. Sekitar lima hari setelah proses pengerutan dimulai, sel-sel syaraf akan dilapisi oleh lapisan ujung-ujung sel syaraf menjadi lebih cepat, mudah, dan lebih efisien. Perlu diketahui, otak manusia akan mengalami masa keemasan pada saat bayi berusia 7 bulan dalam kandungan hingga berusia 5 tahun. Panjang janin pada bulan ketujuh ini adalah sekitar 37 cm.

Bulan ke-8
Semua indera pada janin sudah mulai berfungsi. Gerakangerakan janin mulai terasa dengan jelas. Janin telah terbentuk sempuma dan posisi kepala berada di bawah (cephalic).  Paru-parunya sudah sempurna dan plasenta mencapai kematangan. Panjang janin saat ini sekitar 45-50 cm dan beratnya 1,6 kg. Dengan panjang tersebut, wajar jika kantung ketuban (amnion) mulai terasa sempit. Cairan amnion akan mencapai volume optimal, dan kemudian akan mengalami pengurangan.
Saat janin mencapai usia 33 minggu, kuku jari tangannya akan mulai tumbuh. Kelopak mata yang telah dapat membuka dan menutup sudah ditumbuhi bulu mata. Oksigen yang dibutuhkan janin masih disuplai oleh ibu, karena janin belum mampu bernafas dengan sempurna (paru-paru dan ginjal belum berfungsi sempurna).
Pada masa ini, janin sudah mulai mempelajari bahasa yang sederhana, yaitu suara sang ibu dan orang-orang di sekitarnya. Jika ibu sering membacakan cerita bagi janin, maka setelah lahir, si bayi akan mudah terlelap bila dibacakan cerita yang sama sebagai pengantar tidur. Pada bulan ini, perkembangan otak janin terus berkembang pesat, dan fungsi otak dalam menghantarkan rangsangan syaraf semakin baik.
Pada akhir bulan kedelapan, aktivitas janin sudah mulai menyesuaikan dengan aktivitas ibunya. Janin akan banyak beraktivitas pada siang hari, dan pada malam hari ia akan beristirahat.


Bulan ke-9
Gerakan-gerakan janin pada bulan ini menurun karena ruangan dalam rahim semakin menyempit. Namun pukulan tangan dan tendangan kakinya masih kuat dirasakan. Panjang janin saat ini sekitar 51 cm. Pada janin laki-laki, buah pelirnya sudah turun dan dapat diraba dari luar.
Selaput pelangi mata janin kini berwarna biru, dan kuku-kuku jarinya sudah tumbuh sampai ujung jari. Sewaktu-waktu ia dapat turun ke rongga pinggul ibu. Kulitnya sekarang sudah halus dan tubuhnya montok. Jika ia bangun, matanya terbuka dan ia dapat membedakan antara terang dan gelap. Pada masa akhir dalam kandungan, ibu memberikan zat antibodi kepada bayinya, namun antibodi ini hanya bertahan kurang lebih 6 bulan.
Proses penulangan (osifikasi) pada tengkorak janin belum sepenuhnya mengeras. Setelah bayi dilahirkan, pada ubun-ubunnya dapat dirasakan adanya ruang pemisah antar lempeng tulang. Pada minggu terakhir kehamilan, di dalam saluran pencernaan janin terdapat kotoran pertama yang berwarna hijau tua. Kotoran ini merupakan hasil sisa metabolisme hati, pankreas, dan kandung kemih janin. Kotoran ini akan hilang dengan sendirinya setelah bayi lahir.

D. Fungsi Plasenta, Tali Pusat dan Cairan Amnion V
Pertumbuhan dan perkembanganja nin dalam kandungan sangatlah kompleks. Pertumbuhan dan perkembangan janin ini tidak lepas dari peranan plasenta, tali pusar, dan cairan amnion.
Masyarakat Indonesia memberikan penghargaan dan menghormati ari-ari atau plasenta. Hal ini bisa dipahami mengingat fungsi plasenta sebagai tempat tumbuh kembang janin di dalam rahim. Selain sebagai penyekat agar darah ibu dan janin tidak bercampur, plasenta juga memiliki beberapa fungsi yang menjamin kehidupan dan pertumbuhan janin, yaitu :
1.      Nutrisi        : memberikan bahan makanan atau nutrisi kepada janin.
2.      Ekskresi     : mengeluarkan sisa metabolisme janin.
3.      Respirasi    : memberikan oksigen (O2) pada janin dan mengeluarkan karbondioksida (CO2).
4.      Endokrin    : menghasilkan hormon-hormon seperti HCG, HPL, estrogen' progesteron, dan sebagainya.
5.      Imunologi   : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin.
6.      Farmakologi           : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan oleh janin, yang diberikan melalui si ibu.
7.      Proteksi      : mencegah infeksi bakteri, virus, dan zat-zat toksin lainnya. Namun akhir-akhir ini diragukan karena pada kenyataanya janin sangat mudah terpapar infeksi atau toksin dari ibunya.

Plasenta yang pertumbuhan dan perkembangannya kurang subur dapat menyebabkan kelahiran prematur (belum cukup bulan), keguguran, berat badan lahir rendah, serta kematian janin dalam rahim. Sedangkan plasenta yang terinfeksi atau tidak dapat berfungsi dengan baik, dapat mengganggu pertumbuhan janin. Janin dapat terinfeksi sehingga dilahirkan dengan gejala infeksi.
Tali pusat (funikuli) adalah penghubung antara plasenta dan janin. Di dalam tali pusat terdapat dua pembuluh darah arteri dan satu vena umbilikalis yang terbungkus oleh jeli Wharton. Panjang tali pusat adalah sekitar 30-100 cm, dan berfungsi untuk mengalirkan nutrisi dari ibu ke janin melalui vena umbilikalis, mengalirkan sisa metabolisme janin menuju ke peredaran darah ibu melalui arteri umbilikalis, dan memberikan kesempatan kepada janin untuk bergerak bebas dalam cairan amnion.
Dalam beberapa kasus, tali pusat dapat membahayakan janin, yaitu bila terdapat infeksi yang membahayakan, atau lilitan tali pusat yang mengurangi atau menghentikan aliran darah menuju janin. Selain plasenta dan tali pusat, yang tak kalah penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan adalah cairan onnion atau air ketuban. Cairan amnion diperkirakan berasal dari disekresi dinding selaput amnion atau plasenta. Setelah sistem urinaria janin terbentuk, urin yang diproduksi janin juga dikeluarkan ke dalam kantung amnion.
Cairan amnion atau air ketuban akan terus bertambah hingga mencapai 700-1.000 cc. Cairan amnnion yang normal jernih dan agak keruh. Baunya juga khas, yaitu amis dan agak manis. Cairan ini terdiri dari 98-99% air, l-2% garam-garam anorganik dan bahan organik (protein, terutama albumin), rontokan rambut lanugo, vernix caseosa dan sel-sel epitel.
Berikut ini adalah fungsi cairan amnion atau air ketuban dalam tumbuh kembang janin dalam kandungan.
1.      Proteksi      : melindungi janin dari trauma atau gangguan dari luar.
2.      Mobilisasi   : memungkinkan ruang gerak bagi janin
3.      Homeostasis  : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH) dalam rongga amnion untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin.
4.      Mekanik     : menjaga keseimbangan tekanan di dalam seluruh ruangan intrauterin, terutama saat persalinan.
5.      Pada persalinan  : membersihkan atau melicinkan jalan lahir dengan cairan yang steril, sehingga melindungi bayi dari kemungkinan terjadinya infeksi jalan lahir.




Post a Comment

 
Top