0


Kota Medan menjadi daerah terpadat penduduknya di Sumatera Utara dengan penduduk berjumlah 2.109.330 jiwa.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Jumat (3/9/2010), mengumumkan hasil Sensus Penduduk 2010 yang dilaksanakan sejak Mei lalu di wilayah Sumatera Utara mencapai 12.985.075 jiwa.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, Alimuddin Sidabalok di kantor BPS Jalan Asrama, Helvetia Medan, mengatakan, jumlah perempuan sebanyak 6.506.024 jiwa dan laki-laki 6.479.051 jiwa.
Jika Medan menjadi daerah terpadat penduduk, daerah yang paling sedikit penduduknya adalah Pakpak Bharat sebanyak 40.481 jiwa.

Pekerjaan

Sebagai kota terbesar di Pulau Sumatra dan di Selat Malaka, penduduk Medan banyak yang berprofesi di bidang perdagangan. Biasanya pengusaha Medan banyak yang menjadi pedagang komoditas perkebunan. Setelah kemerdekaan, sektor perdagangan secara konsisten didominasi oleh etnis Tionghoa dan Minangkabau. Bidang pemerintahan dan politik, dikuasai oleh orang-orang Mandailing. Sedangkan profesi yang memerlukan keahlian dan pendidikan tinggi, seperti pengacara, dokter, notaris, dan wartawan, mayoritas digeluti oleh orang Minangkabau.[14]
Komposisi Etnis Berdasarkan Okupasi Profesional[15]
Etnis
Pengacara
Dokter
Notaris
Wartawan
2,6%
3,9%
--
3,7%
13,2%
15,9%
18,5%
8,5%
5,3%
15,9%
11,1%
10,4%
5,3%
10%
7,4%
0,6%
23,6%
14,1%
14,8%
18,3%
36,8%
20,6%
29,7%
37,7%
5,3%
5,9%
3,7%
17,7%
--
--
3,7%
10,4%
--
14,7%
7,4%
1,2%

 

Pola pemukiman

Perluasan kota Medan telah mendorong perubahan pola pemukiman kelompok-kelompok etnis. Etnis Melayu yang merupakan penduduk asli kota, banyak yang tinggal di pinggiran kota. Etnis Tionghoa dan Minangkabau yang sebagian besar hidup di bidang perdagangan, 75% dari mereka tinggal di sekitar pusat-pusat perbelanjaan. Pemukiman orang Tionghoa dan Minangkabau sejalan dengan arah pemekaran dan perluasan fasilitas pusat perbelanjaan. Orang Mandailing juga memilih tinggal di pinggiran kota yang lebih nyaman, oleh karena itu terdapat kecenderungan di kalangan masyarakat Mandailing untuk menjual rumah dan tanah mereka di tengah kota, seperti di Kampung Mesjid, Kota Maksum, dan Sungai Mati.[14]

Pendidikan

SD negeri dan swasta
SMP negeri dan swasta
SMA negeri dan swasta
Jumlah satuan
827
337
288
72

Sejarah

Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. John Anderson, orang Eropa pertama yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Tuanku Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1886, Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya residen Pesisir Timur serta Sultan Deli pindah ke Medan. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra, dan seorang Tionghoa.
Pemandangan udara kota Medan pada tahun 1920-an
Daerah Kesawan tahun 1920-an
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kedatangan orang Minangkabau, Mandailing dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk berdagang, menjadi guru dan ulama.
Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.

 

Pemerintahan

Kota Medan dipimpin oleh seorang wali kota. Saat ini, jabatan wali kota Medan dijabat oleh Rahudman Harahap dengan jabatan wakil wali kota dijabat oleh Dzulmi Eldin. Wilayah Kota Medan dibagi menjadi 21 kecamatan dan 151 kelurahan.


Post a Comment

 
Top