Penemuan Penelitian atas Intensif
Organisasional
Orang dipengaruhi baik oleh insentif positif
(penghargaan) maupun negative (hukuman), dan penelitian atas insentif cenderung
mendukung hal-hal sebagai berikut:
1. Individu-individu cenderung untuk
lebih termotivasi oleh penghargaan pendapatan potensial daripada rasa takut
akan hukuman, yang menyarankan pengendalian manajemen sebaiknya berorientasi
pada penghargaan.
2. Penghargaan pribadi bersifat
relative atau situasional.
3. Jika manajer senior memberi tanda
melalui tindakan bahwa system pengendalian manajemen adalah penting, maka
manajer operasi juga akan menganggapnya penting.
4. Individu-individu sangat termotivasi
ketika mereka memperoleh laporan, atau umpan balik, mengenai kinerja mereka.
5. Insentif menjadi kurang efektif ketika
periode antara tindakan dan umpan balik atas tindakan tersebut semakin panjang.
6. Motivasi adalah paling lemah ketika orang
tersebut merasa yakin bahwa suatu insentif tidak dapat dicapai atau terlalu
mudah dicapai.
7. Insentifyang disediakan oleh anggaran atau
pernyataan tujuan lainnya adalah paling kuat ketika manajer bekerja sama dengan
atasannya untuk memperoleh angka-angka anggaran.
Karakteristik dari
Rencana Kompensasi Insentif
Paket kompensasi total dari seorang manajer terdiri dari:
1. Gaji
2. Tunjangan (tunjangan pensiun, tunj.
Kesehatan, dll)
3. Kompensasi Insentif
Rencana Insentif Jangka
Pendek
Total Kantong Bonus
Merupakan jumlah total dari bonus yang dapat dibayarkan ke sekelompok
karyawan yang memiliki kualifikasi dalam suatu tahun tertentu. Rumus bonus
didapat berdasarkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan ditahun
berjalan dengan persetujuan dari para pemegang saham. Masalah penting terkait
penentuan tersebut adalah untuk memastikan bahwa kompensasi total yang
dibayarkan kepada para eksekutif adalah kompetitif. Penetapan bonus dengan
presentasi tertentu dari laba (paling sederhana) atau membayar bonus setelah
tingkat pengembalian tertentu atas modal telah diperoleh merupakan cara-cara
penetapan kantong bonus
Carryover..............
Carryover
Keuntungan:
1. Lebih fleksibel karena pembayaran tidak
ditentukan secara otomatis oleh suatu rumus dan dewan komisaris dapat
menggunakan penilaian mereka.
2. Dapat mengurangi besarnya fluktuasi yang
terjadi ketika pembayaran bonus hanya didasarkan pada jumlah yang dihasilkan
dari rumus yang dihitung setiap tahunnya.
Kerugian:
Bonus kurang berhubungan secara langsung dengan kinerja saat ini.
Kompensasi Ditunda
Jumlah bonus biasanya dihitung secara tahunan, tetapi pembayaran pada
penerima mungkin disebar ke suatu periode (biasanya lima tahun).
Keunggulan:
1. Manajer dapat mengestimasikan dengan
akurasi yang cukup besar pendapatan tunai mereka untuk tahun mendatang.
2. Pembayaran yang ditunda meratakan
penerimaan kas manajer, karena dampak dari pergeseran musiman dalam laba akan
dirata-ratakan dalam pembayaran tunai.
3. Seorang manajer yang pensiun akan terus
menerima pembayaran untuk sejumlah tahun; selain meningkatkan penghasilan
pensiun juga memberikan keuntungan pajak (tarif lebih rendah dari waktu masih
bekerja).
4. Kerangka waktu penundaan mendorong para
pengambil keputusan untuk berpikir secara jangka panjang.
Kerugian:
Rencana bonus ditunda tidak membuat jumlah yang ditunda menjadi tersedia
bagi eksekutif ditahun bonus tersebut diperoleh.
Rencana Insentif Jangka
Panjang
Asumsi mendasar: pertumbuhan dalam nilai dari saham perusahaan mencerminkan
kinerja jangka panjang perusahaan tersebut.
Opsi Saham
Adalah hak untuk membeli sejumlah lembar saham pada, atau setelah, tanggal
tertentu dimasa depan (tanggal pelaksanaan), pada harga yang telah disetujui
pada tanggal pemberian opsi (biasanya harga pasar sekarang / 95% dari harga
pasar sekarang).
Manfaat: rencana tersebut mengarahkan energi manajer ke arah kinerja jangka
panjang maupun jangka pendek dari perusahaan tersebut.
Saham Fantom
Suatu rencana saham fantom memberikan sejumlah saham kepada manajer untuk
tujuan pembukuan saja. Diakhir periode yang telah ditentukan, eksekutif
tersebut berhak menerima suatu penghargaan yang setara dengan apresiasi di
nilai pasar dari saham tersebut sejak tanggal penghargaan. Perbedaan dengan
opsi saham: saham fantom tidak memiliki biaya transaksi.
Hak Apresiasi Saham.........
Hak Apresiasi Saham
Adalah suatu hak untuk menerima pembayaran uang tunai berdasarkan
peningkatan dalam nilai saham dari saat pemberian penghargaan sampai suatu
tanggal tertentu di masa depan.
Saham Kinerja
Memberikan sejumlah tertentu saham ke seorang manajer ketika cita-cita
panjang tertentu (biasanya pencapaian persentase pertumbuhan tertentu dalam
laba per saham selama periode 3 s.d. 5 tahun)
telah terpenuhi.
Keunggulannya dibandingkan Opsi saham:
Eksekutif dapat mengendalikan, paling tidak sebagian.
Unit Kerja
Dalam suatu rencana unit kerja, suatu bonus tunai dibayarkan ketika target
jangka panjang tertentu telah tercapai. Rencana ini berguna terutama di
perusahaan-perusahaan yang hanya memiliki sedikit atau tidak sama sekali saham
yang diperdagangkan secara publik.
Insentif untuk Pejabat
Korporat
Kantong bonus total harus dibagi-bagi kepada para pejabat korporat dan
diantaranya para manajer unit bisnis. Mereka bertanggungjawab terhadap sebagian
atau kesluruhan kinerja perusahaan, dengan motivasi bonus untuk kinerja yang
baik. Tetapi, sebagian kinerja tidak dapat diukur, sehingga CEO (yang
merekomendasikan penghargaan untuk komite kompensasi dewan komisaris) biasanya
mendasarkan penghargaan pada penilaian terhadap kinerja masing-masing orang
yang cenderung sebjektif. Beberapa perusahaan menggunakan manajemen berdasarkan
tujuan (management by objectives-MBO),
dimana tujuan tertentu disetujui bersama di awal tahun dan pencapaiannya
dinilai CEO.
Kompensasi CEO
Komite kompensasi dewan komisaris mendiskusikan kompensasi CEO setelah CEO
mempresentasikan rekomendasi untuk kompensasi bawahannya.
Beberapa usulan yang dibuat untuk memastikan dewan komisaris bertindak
untuk kebaikan pemegang saham dan tidak dibawah tekanan CEO:
1. Cegah direktur untuk tidak menjual saham
mereka selama masa jabatannya guna mendorong mereka untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan
”sulit” kepada CEO tanpa rasa takut bahwa hal itu akan mempengaruhi harga saham
jangka pendek.
2. Tetapkan batasan-batasan tegas mengenai
masa jabatan direktur guna mencegah mereka menjadi terlibat dengan manajemen.
3. Adakan tinjauan kinerja tahunan dari para
direktur.
4. Hindari menjadikan CEO korporat sebagai
ketua dewan komisaris.
Insentif untuk Manajer
Unit Bisnis
Jenis Insentif
A. Jenis Insentif
1. Penghargaan keuangan.......
1. Penghargaan Keuangan
a. Kenaikan gaji
b. Bonus
c. Manfaat
d. Fasilitas
2. Penghargaan Psikologis dan Sosial
a. Kemungkinan promosi
b. Peningkatan tanggung jawab
c. Peningkatan otonomi
d. Kondisi geografis yang baik
e. Pengakuan
B. Ukuran Bonus Relatif terhadap Gaji
1. Batas Atas
2. Batas Bawah
C. Bonus Didasarkan pada
1. Laba Unit Bisnis
2. laba Perusahaan
3. Gabungan Keduanya
D. Kriteria Kinerja
1. Kriteria Keuangan
a. Margin kontribusi
b. Laba unit bisnis langsung
c. Laba unit bisnis yang dapat
dikendalikan
d. Laba sebelum pajak
e. Laba bersih
f. Tingkat pengembalian atas investasi
(ROI)
g. Nilai tambah ekonomi (EVA)
2. Periode Waktu
a. Kinerja keuangan tahunan
b. Kinerja keuangan multitahun
3. Kriteria Nonkeuangan
a. Pertumbuhan penjualan
b. Pangsa pasar
c. Kepuasan pelanggan
d. Kualitas
e. Pengembangan produk baru
f. Pengembangan Karyawan
g. Tanggung jawab publik
4. Bobot Relatif yang Diberikan ke
Kriteria Keuangan dan Nonkeuangan
5. Tolak ukur untuk Perbandingan
a. Anggaran laba
b. Kinerja masa lalu
c. Kinerja pesaing
E. Pendekatan Penetuan Bonus
1. Berdasarkan Rumus
2. Subjektif
3. Gabungan Keduanya
F. Bentuk Pembayaran Bonus
1. Tunai
2. Saham
3. Opsi Saham
4. Saham Fantom
5. Saham Kinerja
Ukuran Bonus Relatif
terhadap Gaji
Dua paham pemikiran mengenai cara membaurkan
penghargaan tetap (gaji&tunjangan) dengan penghargaan variable (bonus
insentif) dalam total kompensasi manajemen, yaitu:
1. Perusahaan merekrut orang-orang
baik, membayar dengan baik dan kemudian mengharapkan kinerja yang baik
(penekanan pada gaji).
2. Perusahaan merekrut orang baik,
mengharapkan mereka untuk berkinerja dengan baik, dan membayar mereka dengan
baik jika kinerjanya benar-benar aktual (penekanan pada bonus insentif).
Perbedaan fundamental:
Kompensasi ada terlebih dahulu dan kinerja
datang kemudian (pembayaran tetap), sebaliknya kinerja ada lebih dahulu dan
kompensasi datang kemudian (pembayaran berdasarkan kinerja).
Tingkat Batas
Rencana bonus mungkin memiliki tingkat batas
atas (bonus maksimum) dan batas bawah (tidak ada penghargaan bonus). Kedua
batas tersebut dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan (tindakan
disfungsional) dan untuk menguranginya dapat dengan membawa kelebihan atau
kekurangan tersebut ke tahun berikutnya.
Dasar Bonus
Bonus insentif seorang manajer unit bisnis
dapat didasarkan hanya pada total laba korporat atau pada laba unit bisnis atau
campuran keduanya. Dalam suatu perusahaan industri tunggal yang unit bisnisnya
sangt tergantung satu sama lain, bonus manajer terutama dikaitkan dengan
kinerja korporat karena kerjasama antar unit adalah penting. Dalam suatu konglomerasi, di pihak lain
unit bisnis bersifat otonom. Sehingga akan sangat kontraproduktif jika
mendasarkan bonus manajer unit bisnis terutama pada laba perusahaan dimana akan
melemahkan kaitan antara kinerja dan penghargaan.
Kriteria Kinerja
Masalah yang sulit dalam rencana bonus insentif untuk manajer unit bisnis
adalah untuk memutuskan kriteria mana yang sebaiknya digunakan untuk menentukan
bonus.
Kriteria Keuangan
Jika unit bisnis tersebut adalah:
1. Pusat laba, memilih kriteria keuangan
dapat mencakup margin kontribusi, laba langsung unit bisnis, laba unit bisnis
yang dapat dikendalikan, laba sebelum pajak, dan laba bersih.
2. Pusat investasi, maka keputusan perlu
dibuat ditiga area; definisi laba, definisi investasi, dan pilihan antara
tingkat pengembalian atas investasi dan EVA.
3. Pusat pendapatan, maka kriteria keuangan
akan menjadi volume penjualan atau dollar penjualan.
Penyesuaian untuk Faktor-Faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan
Selain memilih kriteria keuangan, perusahaan harus menentukan penyesuaian
apa yang akan mereka lakukan untuk faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan.
Biasanya dengan menyesuaikan dua jenis pengaruh yang satu menghilangkan beban
dan yang lain menghilangkan dampak kerugian yang diakibatkan oleh ”kejadian
alam” dan kecelakaan yang tidak disebabkan oleh kelalaian manajer tersebut.
Manfaat dan Kekurangan Target Keuangan Jangka Pendek
Mengaitkan bonus manajer unit bisnis ke pencapaian target keuangan tahunan
adalah hal yang bagus karena mendorong manajer untuk mencari cara-cara baru
guna melaksanakan operasi saat ini dan menciptakan aktivitas baru guna memenuhi
target keuangan. Tetapi akan mendorong tindakan jangka pendek yang tidak sesuai
dengan kepentingan jangka panjang perusahaan, keputusan investasi jangka
panjang tidak akan diambil manajer jika merugikan keuangan jangka pendek dan
manajer mungkin termotivasi untuk memanipulasi data guna memenuhi target
periode sekarang.
Mekanisme untuk Mengatasi Bias Jangka Pendek
Melengkapi kriteria keuangan untuk mengatasi orientasi jangka pendek dari
cita-cita keuangan tahunan dapat dilakukan dengan:
1. Tambahan mekanisme insentif.
2. Pengembangan scorecard (memasukkan
satu/lebih kriteria nonkeuangan).
3. Mendasarkan sebagian bonus manajer unit
bisnis pada rencana insentif jangka panjang (opsi saham, saham fantom, dan
saham kinerja).
Beberapa kelemahan dari penerapan tersebut, yaitu:
1. Manajer memiliki kesulitan melihat
hubungan antara usaha dan penghargaan mereka dalam skema penghargaan multitahun
yang dapat mengurangi motivasinya.
2. Jika seorang manajer pensiun atau
ditransfer selama periode multitahun tersebut, penerapannya menjadi kompleks.
3. Kemungkinan besar faktor-faktor di luar
kendali manajer tersebut akan mempengaruhi pencapaian dari target jangka
panjang.
Tolak Ukur untuk Perbandingan
Kinerja seorang manajer unit bisnis dapat dinilai dengan membandingkan
hasil aktual dengan anggaran laba, kinerja masa lalu, atau kinerja pesaing.
Pendekatan penentuan bonus......
Pendekatan Penentuan Bonus
Hanya mengandalkan pada rumus objektif memeiliki beberapa keuntungan yang
jelas yaitu:
1. Sistem penghargaan dapat
dispesifikasikan dengan tepat.
2. Atasan tidak dapat menggunakan bias
atau favoritisme dalam menilai kinerja bawahan.
3. Ada sedikit ketidakpastian atau ambiguitas
mengenai standar kinerja.
Kerugian:
Manajer kurang memerhatikan kinerja dari unit bisnis mereka di
dimensi-dimensi yang penting tetapi sulit dikuantifikasikan (penelitian dan
pengembangan, SDM).
Teori Agensi
Teori agensi mengeksplorasi bagaimana kontrak dan insentif dapat ditulis
untuk memotivasi individu-individu untuk mencapai keselarasan tujuan dan
menggambarkan faktor-faktor utama yang sebaiknya dipertimbangkan dalam
merancang kontrak insentif.
Konsep
Hubungan agensi ada ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak lain
(agen) untuk melaksanakan suatu jasa dan mendelegasikan wewenang untuk membuat
keputusan pada agen tersebut. Dalam korporasi, pemegang saham merupakan
prinsipal dan CEO adalah agen mereka. Di tingkat lebih rendah CEO adalah
prinsipal dan manajer unit bisnis adalah agennya. Tantangan yang dihadapi
adalah bagaimana cara untuk memotivasi agen sedemikian rupa sehingga mereka
akan menjadi sama produktifnya seperti jika mereka adalah pemilik.
Salah satu elemen kunci teori agensi adalah bahwa prinsipal dan agen
memiliki preferensi atau tujuan yang berbeda, dan kontrak insentif akan
mengurangi perbedaan preferensi tersebut.
Perbedaan Tujuan antara Prinsipal dan Agen
Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak untuk kepentingan
mereka sendiri. Agen diasumsikan akan menerima kepuasan tidak hanya dari
kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan yang terlibat dala hubungan suatu
agensi seperti waktu luang yang banyak, kondisi kerja menarik, keanggotaan
klub, dan jam kerja yang fleksible. Prinsipal di pihak lain diasumsikan hanya
tertarik pada pengembalian keuangan yang diperoleh dari investasi mereka di
perusahaan tersebut.
Dalam hal preferensi resiko mereka juga berbeda, yaitu: semakin menurunnya
utilitas atas kekayaan dan besarnya jumlah modal agen yang bergantung pada
perusahaan, agen diasumsikan akan bersifat enggan menghadapi risiko (risk
averse), sedang di pihak lain saham perusahaan dipegang oleh banyak pemilik
yang mengurangi risiko mereka dengan mendiversifikasi kekayaan mereka dan
memiliki saham dibanyak perusahaan (oleh karena itu pemilik tertarik dengan
perkiraan nilai dari investasi mereka dan bersifat netral terhadap resiko (risk
neutral).
Tidak dapat diamatinya.....
Tidak Dapat Diamatinya Tindakan Agen
Perbedaan preferensi terkait kompensasi dan tambahan timbul manakala
prinsipal tidak dapat dengan mudah memantau tindakan agen setiap harinya.
Karena prinsipal tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kinerja agen,
prinsipal tidak pernah tahu sebara pasti bagaimana usaha agen memberikan
kontribusi pada hasil aktual perusahaan (asimetris informasi).
Mekanisme Pengendalian
Ada dua cara utama untuk menangani masalah-masalah dari perbedaan tujuan
dan asimetris informasi, yaitu : pemantauan dan insentif.
Pemantauan
Prinsipal dapat merancang sistem pengendalian yang memantau tindakan agen,
menghalangi tindakan yang meningkatkan kekayaan agen dengan mengorbankan
kepentingan prinsipal, contoh: dengan laporan keuangan audit.
Kontrak Insentif
Prinsipal mungkin mencoba membatasi perbedaan preferensi dengan menetapkan
kontrak insentif yang sesuai.Semakin besar penghargaan agen bergantung pada
ukuran kinerja, semakin banyak insentif yang ada bagi agen tersebut untuk memperbaiki
ukuran. Kontrak yang dapat memotivasi agen untuk bekerja demi kepentingan
perusahaan, dianggap selaras dengan tujuan.
Manajer Unit Bisnis dan Insentif Berdasarkan Akuntasnsi
Merupakan suatu hal sulit untuk mengisolasi kontribusi yang diberikan oleh
unit bisnis individual terhadap peningkatan dalam harga saham perusahaan. Oleh
karena itu, suatu perusahaan mungkin mendasarkan bonus manajer unit berdasarkan
laba bersih unit bisnis tersebut.
Kritik
Teori agensi tidak memiliki pengaruh praktis yang terlihat pada proses
pengendalian manajemen. Tidak ada ”pengembalian” dalam dunia nyata, maksudnya
bahwa seorang manajer menggunakan hasil dari teori agensi untuk membuat
keputusan kompensasi yang lebih baik.
Teori agensi mengimplikasi bahwa manajer di organisasi nirlaba atau
pemerintahan yang tidak menerima kompensasi insentif, kurang memiliki motivasi
yang diperlukan untuk keselarasan tujuan.
Post a Comment
Post a Comment