0

SAAB Siap Transfer Teknologi Pesawat ke Indonesia

SAAB JAS-39 Gripen yang diproduksi Swedia juga masuk daftar pilihan pengganti armada tempur MiG-29s milik Malaysia. REUTERS/Chaiwat Subprasom/Files

TEMPO.CO Singapura: Peter Carlqvist, Wakil Presiden SAAB (Svenska Aeroplan AB - perusahaan industri pertahanan dan kedirgantaraan Swedia) Indonesia menyatakan bahwa pihaknya siap mentransfer 100 persen sistem teknologi pertahanannya ke Indonesia. 


"Pilihan menjadi 100 persen dalam menerima teknologi, selalu terbuka bagi kami," kata Carlqvist di sela pameran pertahanan Singapura Air Show yang digelar 11-16 Februari 2014. 

Carlqvist mengatakan, kebijakan itu dilakukan untuk membantu Indonesia tidak tergantung lagi dengan perusahaan asal pesawat tersebut. "Kami ingin Anda yang melakukan kendali terhadap teknologi pesawat dari kami," ujar dia. 

SAAB bersama Duta Besar Swedia Ewa Polano telah melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro pada September 2013. Kunjungan Delegasi SAAB ke Indonesia tersebut dalam rangka untuk menjajaki berbagai kemungkinan kerjasama di bidang industri pertahanan kedua negara.

Carlqvist mengatakan, perusahaannya akan tetap membantu pemeliharaan pesawat setiap tiga tahun sekali. Tujuannya agar penyesuaian teknologi pesawat tersebut tetap terjadi, sembari melakukan tranfer teknologi secara berkesinambungan.  "Itulah cara pikir SAAB soal pemeliharaan pesawat modern," ujarnya. 

Meski demikian, Ia menyatakan transfer teknologi harus didahukui dengan koordinasi dengan pemerintah Indonesia terkait perusahaan yang bakal disertakan. Sebab SAAB, meyakini Industri pertahanan harus dewasa bila ingin mendapatkan transfer teknologi. Kedewasaan yang dimaksud adalah kesiapan sumber daya manusia perusahaan tersebut. 

"Saya melihat Indonesia sudah dewasa untuk menerima teknologi, tetapi belum 100 persen," ujarnya, "Jadi kami ingin mencari tahu dulu teknologi yang ingin dikembangkan." 

Post a Comment

 
Top