--> TENTANG AKHIR ZAMAN DALAM HADIS
Hari Kiamat atau akhir Zaman telah menjadi pemikiran banyak orang. Banyak sekali karya tulis yang tak terhitung jumlahnya secara bebas mengungkapkan skenario hari-hari terakhir tersebut. Terlepas dari percaya tidaknya akan kejadian yang akan menimpa umat manusia tersebut yang jelas sering dibicarakan orang di abad ini, juga sangat menarik sekali untuk diungkapkan pokok pembicaraan dan pemikiran di abad ke-enam. Bukti-bukti atas perhatian yang menarik itu ditemukan dalam Hadis Nabi Muhammad, saw.
Dalam Hadis ditemukan dua watak kepribadian yang cukup menonjol, yakni yang pertama si Dajjal yang dimanifestasikan sebagai Al Masih yang Palsu, seorang impostor atau figur yang memutarbalikkan kebenaran yang hak dari Allah, sehingga sangat dimusuhi Allah. Sedangkan, yang kedua adalah Isa, Al Masih yang sejati, sebagai firman Allah dan Rohul Kudus yang merupakan kebenaran sangat nyata atau berarti. Kendatipun, Hadis menyebutkan sejumlah tanda-tanda dan keadaan Zaman menjelang Hari Kiamat yang begitu hebat itu, kitab suci Al-Qur’an menyatakan dengan jelas bahwa Isa Al Masih adalah ‘pengetahuan tentang terjadinya Kiamat’ atau kedatangannya kembali sebagai tanda utama tentang waktu Hari Kiamat.
Sesungguhnya, ia [Isa] benar-benar memberikan pengetahuan kepadamu tentang terjadinya Kiamat. [7]
Mufassirin yang lain menggambarkan kedatangannya kembali Isa Al Masih ke dunia merupakan tanda dan keadaan Zaman menjelang Kiamat; misalkan, Jalalayn menyebut ‘Ia memberikan pengetahuan kepadamu tentang terjadinya Kiamat. Kiamat ini dikenal lewat kedatangannya kembali.’ Zamakhshary dan Baidawi mengatakan, ‘Ia adalah tanda atau petunjuk terjadinya Kiamat, yakni, ia adalah penyebab atau syarat terjadinya itu.’
Dalam bagian pertama ini, dititikberatkan pada peran Isa Al Masih sebelum Hari Kiamat, kita akan banyak menyimak kembali keadaan dunia sebelum datangnya kembali Isa Al Masih ke dunia. Tetapi, bukan berarti menghitung waktu sampai datangnya Hari Kiamat, tetapi untuk mengetahui sampai di mana generasi Islam pertama menempatkan Isa Al Masih di dalam pikiran dan lubuk hati mereka.
Shahihnya atau autentiknya Hadis tidak harus kita bahas; cukuplah Hadis-hadis ini telah disyiarkan dan diakui oleh banyak orang yang percaya dan beriman kepadanya, di mana tersirat sangat berarti. Tetapi, untuk yang meragukan adanya si Dajjal dan peranan utama Isa Al Masih pada waktu Hari Kiamat, boleh kita kutip pernyataan seorang ilmuwan yang terkenal: Al-Qadi Abu Bakr Ibn Al’-Arabi (534h).
Hadis Muslim yang shahih dan hadis-hadis lainnya yang menyebutkan si Dajjal merupakan bukti bagi para pengikut kebenaran tentang adanya si Dajjal secara nyata di mana ia adalah orang yang oleh Allah diberi kuasa bisa membuat hamba-hambanya menderita atau sengsara. Allah akan membuat si Dajjal menampakkan beberapa kekuasaan yang bersifat Ilahi, seperti bisa membangkitkan kembali orang yang ia bunuh, bisa memakmurkan dan menyuburkan dunia ini, menampakkan Firdaus dan Neraka versi dia, dua sungai yang disertai kekayaan bumi di balik dia, bisa memerintah langit menurunkan hujan dan bumi menumbuhkan benih-benih dengan suburnya....Inilah yang dipercayai oleh Muslimin ortodoks (’Ahl ’As-sunah wa'al Jamaah) dan semua penyi’ar Hadis dan ahli hukum Islam ahli fikih (fuqaha‘). [8]
Atas kedatangan Isa Al Masih, ia juga mengatakan:
Kedatangan Isa Al Masih, saw., dan kemampuannya membunuh atau melenyapkan si Dajjal adalah benar dan ini ditegaskan secara resmi oleh kaum Sunnah dalam Hadis yang shahih. Tidak bisa diingkari kebenarannya baik secara logika maupun apa yang telah tersirat dalam firman atau kitab suci. Jadi, harus ditegakkan dan dijunjung tinggi. [9]
Berdasarkan kesaksian ini kita akan melihat lebih dekat lagi pada apa yang mereka ungkapkan tentang kepercayaan kaum Muslimin pada awalnya tentang kedatangannya kembali Isa Al Masih ke dunia.
Tanda-tanda Akhir zaman
Hadis yang benar dan relevan menggambarkan beberapa tanda yang mengisyaratkan sudah mendekatnya Hari Kiamat. Di antaranya banyak kekufuran atau kemungkaran, keresahan bagi orang yang beriman, doa yang tidak terkabul dan merajalelanya kejahatan.
Dari bangsa kami akan banyak orang yang akan mengingkari Allah dan Al-Qur’an tanpa menyadari bahwa mereka ingkar....Kegembiraan orang yang beriman di masa itu menghilang dan keresahan semakin mencekam...tidak lama setelah si Dajjal muncul. [10]
Salah satu tanda dari datangnya Hari Kiamat adalah dari lima puluh orang berdoa tidak ada satu pun doa yang akan diterima. [11]
Akan datang suatu masa di mana orang yang berpegang teguh dalam imannya akan seperti orang yang sedang memegang erat-erat arang yang membara. [12]
Ali pernah ditanya, ‘O tuanku yang paling teguh iman, kapan si Dajjal atau Al Masih Palsu akan datang?’ Beliau kemudian menggambarkan kondisi/keadaan dunia sebelum datangnya si Dajjal dan kedatangan kembali Isa Al Masih:
Doa-doa menjadi sia-sia, keimanan akan luntur, pemerintahan akan lemah, ketidakadilan akan lebih dihargai daripada keadilan, ratu akan jahat dan para menterinya akan menjadi penghianat..., perzinaan dan minuman keras tersebar meluas di mana-mana..., orang-orang berpura-pura seperti serigala berbulu domba, orang-orang hatinya penuh cemburu dan kedengkian, lidahnya manis penuh tipuan. [13]
Kemudian, ditanya lagi, ‘O tuanku yang paling teguh iman, siapakah Al Masih Palsu itu?’ Ali menjawab, ‘Ia adalah Safy Ibn-Sayyad’ (seorang yang dicurigai sebagai si Dajjal). ‘Al Masih Palsu akan megajak: “Marilah, teman-temanku, mari ke mari datang kepadaku....Akulah salah seorang yang menciptakan Neraka, akulah pembimbing yang baik dan aku adalah Tuhanmu yang Maha Tinggi.”’ Ali kemudian menambahkan, ‘Pembohong adalah musuh Tuhan.’ [14]
Apapun yang Allah ciptakan akan Ia akhiri, dan agama ini [Islam] akan terus ditegakkan, kemudian akan luntur dan tanda kelunturan itu adalah terpecahnya persatuan dan persaudaraan, mendapatkan nafkah dari penipuan, serta adanya pertumpuhan darah korban yang tidak bersalah. [15]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment
Post a Comment